Jumat, 22 Agustus 2014

senyumku pun mengembang...
aku tak dapat berpatah kata ketika sebuah gumam terlontar dari seorang kawan.
gemuruh hati berdegup kencang, seolah ia terluka dalam.
mereka ucap, aku tak berperasaan karena abaikan kasih seseorang.
mereka ucap, aku pemilah yang mencari kesempurnaan.
mereka ucap, kasihku tak bisa diharapkan.
berdosakah...
jika kutolak cinta yang tak bertepi tanggung jawab?
salahkah...
jika kucoba untuk taat?
munafikkah...
jika ku semai rasa yang tak semestinya?
sungguh...
hati ini tertutup oleh Dia Yng Maha Segala.
kekasih yang tak pernah hamparkan dusta.
kekasih yang tak pernah bersitkan luka.
sanggupkah aku mengabaikan cinta Sang Penguasa?
tak mengapa...penilaian mausia terhadapku, kuanggap pemanis sandiwara
yang takkan pernah kuanggap sia-sia.
karena cukuplah rasa cinta dari Tuhanku,
yang hidupkan jiwa sarat makna.
hadapi dunia penuh cerita, berikanku cerita istimewa.
berikanku ketenangan ditengah kegundahan.
kurasa, itulah cinta.
cinta yang menumbuhkan sesak rindu, namun selalu terpatri didalam hati.
sungguh takkan pernah kusesali.
sejatinya, inilah cinta yang hakiki..

buku tausiyah cinta, hal 65-66