Nanti kita cerita tentang hari ini....
Cerita tentang bagaimana kata merubah dunia dan menyirami
hati-hati yang kering.
Cerita tentang bagaimana cara membuat hati tergugah dan air
mata begitu saja mengalir.
Kamu tau kadang orang yang menagis itu dibilang lebay. Apa-apa
nangis, apa-apa nangis. Terharu dikit nangis, seneng nangis, kecewa nangis,
bahkan bahagiapun juga nangis. Padahal sebuah tagisan adalah suara yang jujur
keluar dari hati. Menangis adalah tanda bahwa hati kamu sangat lembut dan mudah
tersentuh. Entah tersentuh karena bahagia, atau karena duka. Tangisan adalah
suara hati yang tulus.
Mari kita cerita juga tentang mengemudi hati di jalan yang
lurus. Kamu tahu jalan yang lurus itu apa?
Jalan yang lurus adalah jalan yang bukan tanpa hambatan. Bukan
jalan yang tanpa rintangan. Bukan jalan yang tanpa ujian. Bukan. Jalan lurus,
adalah jalannya Ibrahim, Musa, Ismail ‘alaihisalam. Jalan yang lurus adalah
jalannya Yusuf, Ayub, Zakaria, dan Muhammad salallahu’alaihi wasallam. Jalan lurus
adalah jalan orang orang yang di beri nikmat. Seperti jalannya Ibrahim as, yang
dibakar tapi tak hangus. Karena di jalan yang lurus Ibrahim meyakini bahwa Allah
lebih besar dan lebih ada, dbanding dengan api yang membakarnya. Jalan lurus
seperti jalannya Ismail, yang senantiasa patuh meski akan disembelih oleh
ayahanda yang telah lama tak beremu. Jalan yang lurus, yang senantiasa menurut
apa perintah Allah. Meyakini bahwa Allah memberikan ujian dengan kadar
kesanggupannya. Allah memberi beban sesuai dengan pundaknya. Jalan yang lurus,
seperti jalannya Muhammad saw. Jalan manusia paing mulia yang pernah berjalan
di muka bumi. Jalan yang penuh ujian dan
hinaan, penuh tantangan dan penuh dengan cita dan cinta. Jalan menggantungkan
harapan hanya pada Allah. Jalan yang lurus, jalan orang-orang yang Allah beri
nikmat. Jika susah maka kita sebagai hamba mesti bersabar dan jika senang maka
kita bersyukur. Jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Allah ridhoi dan
diberi nikmat. Bukan jalan orang-orang yang Allah murkai. Juga bukan jalan
orang orang yang sesat. Bukan jalannya firaun apalagi qarun. Bukan jalannya abu
lahab dan abu jahal, Bukan.
Jadi kita sedang bercerita tentang hari ini. Apa kau mengira bahwa
setiap yang mengaku telah beriman tidak akan diuji? Jadi ujian apa yang sedang
kamu alami hari ini? Berceritalah, dengan yang Maha segala dan maha pengatur
urusan. Kamu tahukan DIA tidak pernah tidur.
Saudaramu, haniyahsari.