Senin, 07 Maret 2016

Untukmu yang sedang Patah, Hati


Untukmu  yang sedang Patah, Hati (note to my self)

“kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya” begitu kata Khalil Gibran dalam puisinya yang berjudul Cinta yang Agung, “Tapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya.”

Wanita itu hampir mengakhiri hidupnya.  Setelah mengetahui kekasih yang selama ini dia banggakan dan dia harapkan telah mengkhianatinya. Kekasih yang selama ini jadi penyemangat dan pelindungnya tidak bisa melindungi hati wanita itu yang sedang hancur tersebab olehnya. Dia putus asa, kecewa, ditinggalkan dan menangis dalam kesedihan. Lalu berfikir semuanya akan berakhir jika dia mengakhiri hidupnya juga. Ah, patah hati memang kadang sesakit itu, atau malah kadang lebih sakit lagi.

Memang begitulah manusia, ada saat dimana kau dibuat kecewa olehnya, oleh orang yang kau cintai. Tapi disisi lain manusia yang kau bilang kekasih itu, telah sempat membuatmu merasa menjadi wanita paling dicintai saat kau sedang diperjuangkan. Saat dia sedang benar- benar jatuh cinta kepadamu, dia menjadi seseorang yang selalu ada. Menunjukkan bahwa dia layak untukmu, dia menghiburmu saat sedih dan menolongmu ketika susah. Tapi setelah mendapatkanmu, dia menjadi biasa saja, karena selama ini yang dia perjuangkan telah dia dapatkan. Atau mungkin kau sendiri yang menyerahkannya, menyerahkan hatimu, kepercayaanmu, rasa nyamanmu, atau malah yang lebih parah sampai aku gemetar menulisnya, kau menyerahkan kehormatanmu.

Aku tau semuanya walaupun kau belum cerita semuanya. Aku tau bagaimana rasanya ditinggalkan saat kau benar-benar mencintai.  Dan kukira kau juga tahu, mungkin  harapanmu terlalu besar kepadanya sehingga kau melupakan bahwa harapan yang seungguhnya, cinta yang sesungguhnya, hanya ada pada DIA. Yang maha memiliki cinta, yang maha membolak-balik hati, yang maha pemurah lagi maha penyayang. Dan kukira aku juga telah memberi tahu semboyannya, “halalkan atau tinggalkan” tapi karena cinta kau jadi lupa untuk berpikir rasional dan sederhana  tapi karena cinta kau juga jadi lupa bahwa yang kau cinta juga manusia, yang sewaktu-waktu bisa membuatmu kecewa,  yang kapan saja bisa meninggalkanmu. Hingga akhirnya kau dan ketika patah hati kau malah bertanya-tanya kepadaku, “mengapa aku ditinggalkan? Mengapa aku dikhianati? Mengapa dia bisa sejahat ini padaku”. Dan sejuta pertanyaan lain yang persis menggambarkan hatimu bahwa kau sedang kecewa  sekaligus kesal. Cobalah telusuri hatimu sendiri. Apa yang salah dan benar. Belajar membedakan, mana yang serius dan mana yang tidak. Sehingga tidak begini jadinya.

“seorang lelaki dianggap serius dan sungguh-sungguh bila dia melakukan hal-hal yang diseriusi , tanpa alasan, walaupun penuh keterbatasan” begitu kicauan Ustadz Felix Siau di akun instagramnya. “maka yang serius mencintai, pasti sepaket dengan tanggung jawab, siap menafkahi, siap menghalalkan dengan nama Allah, siap melindungi. Tapi yang main-main ya pacaran, besok kalo bosen tinggal putus, kalo punya duit ajak makan, kalo nggak ya nggak ada tanggungan, gituloh. Melamar kepada orangtuannya, itu salah satu bentuk keseriusan, tentuin tanggal nikah. Lah kalo belum siap? #UdahPutusinAja maksiatmu”.

Maafkan aku, telah menulis setiap fakta yang akhirnya menjadikan kalian menyesal atau sedikit sedih. Tapi itulah kenyataanya. Setiap kesedihan muncul karena kita perlahan pergi menjauh dariNYA. Lalu mencari pelindung dan pembuat nyaman selain DIA. Kesedihan muncul karena  kita berharap dan meminta kepada selainNYA. Atau mungkin bisa jadi karena aku. Karena aku yang menyerah untuk mengingatkan kalian. Bisa jadi karena aku yang berhenti mengajak kalian kepada kebaikan.  Karena aku yang lelah melihat semuanya, karena kemaksiatan telah berhasil berjalan didepan mataku. Sehingga kalian, teman-temanku yang sangat aku cintai menjadi patah hati. Ah, maafkan aku!

Aku tidak selalu ada setiap kali kalian butuh. Setiap kali kalian pengen cerita tentang masalah kalian. Tetapi ada DIA, yang dengan kalian menadahkan tangan dan berdoa saja. Menundukkan diri, menyadari betapa lemahnya kita sebagai manusia. Kita akan menyadari betapa manisnya berdoa. Betapa tenangnya hati kita. Cobalah, rasakan manisnya bermesra didalam doa. Dalam tangis sendu didalam menadahkan tangan kepada sang pemberi cinta. Semoga DIA memberimu cinta yang takkan pernah mengecewakanmu. Jadikan DIA satu-satunya tempatmu berharap. Karena takkan ada harapan yang sia-sia jika DIA tempatmu bergantung.

Akhukum,

haniyahsari.

Senin, 01 Februari 2016

Narasi Masa Lalu


Aku bagian darimu yang engkau tinggalkan dibelakang. Pada saat kau melewatiku, kau tidak tau kalau aku akan menjadi bagian yang menyenangkan atau bahkan mungkin tidak. Aku sering disebut-sebut sebagai masa dimana kau memiliki bahagia. Padahal aku takkan pernah kembali lagi kepadamu dan kau takkan mungkin menemuiku lagi. Aku menjadi impian semua orang yang ingin kembali dari masa sekarang. Mereka berpikir bahwa mereka takkan membuat masa yang indah melebihi aku. Padahal aku selalu dibelakang mereka. Tak pernah didepan dan takkan mungkin mengejar.

Aku masa lalu. Kerap kali di jadikan pelajaran bagi orang baik yang pernah tertipu hatinya. Menjadikan yang pernah melewatiku lebih cerdas agar tidak tertipu lagi.  Aku masa lalu, tidak perlu kau rindukan dimasa sekarang. Karena aku yakin kau dapat membuat masa depan yang lebih indah dari aku.  Entah kau berada dalam ruang tergelap dihidupmu atau berada dipuncak cahaya saat ini. Aku percaya masa yang akan datang akan membawamu lebih baik. Sampai kau sadar bahwa kau yang sekarang adalah bagian dari aku.

Aku masa lalu. Kau akan mengenangku dengan tawa, tangis dan bahagia.  Walau kau dan aku takkan pernah kembali bertemu. Tapi waktu didepan kita, akan kita jalani bersama. Walau kita tak pernah tau kemana arahnya. Kau berusaha membuatku dengan sangat baik. Dengan kerja kerasmu, hatimu, sampai pikiranmu.

Sekarang adalah masa dimana kau harus berjuang menjadikanku sebagai masa lalu yang manis. Agar kelak kau kenang hari ini sebagai hari yang terbaik.

Kamis, 28 Januari 2016

Balada kesel sama diri sendiri part 1


Pernah ga sih rasanya tuh lo males banget belajar padahal UAS tinggal beberapa jam lagi? Itu yang gue rasain sekarang. Rasanya ngga ada gunanya gue ngafalin materi dari A-Z dan jujung-ujungnya nggak penting. Ngga dipake buat kerjaan lo, materi yang lo hafal engga bikin lo tambah pinter, ga bikin nilai lo nambah karena yang gue liat dari jaman nabi adam sampe sekarang nilai lo tetep aja B. Dan yang paling penting, semua materi yang lo hafalin ngga akan nambahin tingkat kegantengan/kecantikan lo. Tau ga sih, kebanyakan dosen itu membosankan. Mereka ngga tau cara ngajar yang bikin mahasiswanya makin pinter. Mereka Cuma ngasi tugas ini, itu, jelasin ini, itu. Maunya terima beres aja. Giliran tugas salah aja nilai dikasih D. Kan pengen ditimpuk. Gue tau mahasiswa itu udah pada gede. Tapikan yang namanya manusia butuh juga bimbingan. Kapan sih ada dosen didunia ini yang bisa bikin suasana belajar jadi seneng. Bisa bahagian mahasiswa. Kenapa mereka ngga menciptakan kurikulum kuliah yang mengandalkan proses belajar sambil bermain, sambil berkreasi tanpa membatasi kreativitas mahasiswanya.

Tiap kali gue mau UAS dan mau belajar gue jadi males buka buku gegara inget muka dosennya. Lo tau, dia Cuma ngomong terus sepanjang jam kuliah tanpa tau mahasiswanya ngerti atau engga. Giliran mahasiswanya nanya, dia jawabannya engga jelas. Kesel tau ga! Apa lagi kalo mata kuliahnya sama sekali ngga penting buat hidup lo. Contohnya lo harus nentuin A B C yang prosesnya ngga masuk akal. Dan dalam diri lo, lo bertanya-tanya, ini dari mana? Kok bisa sih kaya gini? Kenapa? Wah ini jawaban ngarang-ngarang nih, suka-suka dosennya. Hasinya ngga puasin akal. Lo malah jadi pusing. Bete  ngga sih kek gitu!

Seandainya bisa. Gua pengen menghapus mata kuliah ngga penting yang ada di kampus atau kalo bisa dosennya gua apus sekalian. Harusnya mata kuliah yang gampang malah jadi susah kalo diajar sama dosen model gini. Semoga dosen yang ngajarnya ngga jelas, segera musnah dari muka bumi. Sekian.

Ini curahan hati mahasiswa, bukti kalo gue pernah males. Mungkin lu pada ngecap kalo ada orang-orang pinter di kelas yang tanpa harus belajar mereka udah pinter.lo salah banget! mereka mati-matian ngalahin rasa malesnya buat belajar. Keliatanya aja mereka fine. Padahal sehari sebelum test mereka puyeng, nervous, grogi, bingung, dan takut. Takut kalo semua yang mereka pelajari ngga akan ditanyain di soal. Jadi jangan pernah bilang, “lo enak pinter, lah gua.” Lo pada ngga tau semua orang pinter awalnya nangis darah buat bikin pinter diri mereka. Pinter itu pilihan, tinggal mau atau engga!

Senin, 25 Januari 2016

Aku Rindu!


Barangkali seni itu seperti aku merindukanmu. Tinggal kunikmati tanpa harus kumengerti.

Hari ini aku berada di depan komputerku pada waktu Indonesia Bagian Global Art. Aku rindu. Aku rindu kepadamu yang.... Aku rindu pada pertanyaanmu tentang masa depan, tentang apa yang akan aku lakukan dan mau jadi apa aku nanti. Bisakah kau keluar sebentar saja dari kepalaku? Aku lelah memikirkan semua ketidakmungkinan tentang kita. Banyak pertanyaan yang tak jarang memubat otak dan hatiku berkelahi. Salah satunya adalah mengapa kamu? Yang membersamaiku padahal ada jutaan mahluk hidup diluaran sana yang siap denganku. Yang terselip dalam kesemogaan kecil, berharap bahwa kamu dimungkinkan untukku. Mengapa kamu Tuan? Aku rindu.

Setiap dibelakangmu rasanya tangan ini ingin memeluk. Seolah aku siap dibawa kemanapun asalkan bersamamu. Ada bunga kebahagiaan yang bermekaran saat kau hadirkan senyumanmu. Ada jutaan kagum saat ketenanganmu menenangkanku. Ada cinta yang terselip diantara diamku. Rasa dimana cintaku tak tersentuh olehmu. Aku ingin waktu berjalan lebih lama saat aku bersamamu.  Aku rindu. Cuma itu saja. Tapi setelah bertemu denganmu aku malah makin rindu. Kau menciptakan hangat dihati. Entah seperti apa rasanya. Tapi yang jelas merindukanmu adalah sebuah keindahan, dan menjumpaimu menjadikannya sempurna.

Setiap didepanmu aku malu. Oh tuhan...saat melihat matamu aku rasanya seperti es krim yang meleleh karena kau mencairkan kebekuanku. Ditambah lagi kalau  aku melihat senyumanmu, bisa-bisa aku langsung mencair. Jadi aku pilih menundukan pandanganku. Biarlah hanya apa yang kudengar menjadi pengobat rindu didadaku. Tapi sayangnya ketika aku menjauh kau tetap menjadi fokus dalam lensa mataku. Jadi aku melihat betapa santun prilakumu, betapa manis senyummu, dan betapa tampan dirimu. Hatimu ituloh, bikin aku gimana-gituh. Aku rindu! Iya rindu kamu!