Sabtu, 18 April 2015

Ekspresi

 

Semua orang punya cara masing-masing dalam mengekspresikan diri. jika bahagia mereka tertawa, dan jika sedih mereka menangis. Kadang ada yang senyum-senyum sendiri. Kadang ada juga yang melamun. Sedangkan aku, mencoba mengekspresikan perasaanku lewat tulisan-tulisan yang kubuat. tapi tak semuanya mewakili penuh perasaanku. Karena ngga semua ekspresi harus dipublikasi. Aku hanya menulis hari ini karena suatu hari tulisanku akan ku baca ulang. dan menyadari bahwa hidupku penah se-ribet ini. Mengingat kalian semua yang telah membersamaiku selama ini. Aku bahkan menulis dengan mengingat wajah kalian, Teman-teman yang tertawa dan menagis bersamaku. yang kadang kita tak menyadari bahwa setelah pertemuan, Air mata perpisahan lebih mengerikan untuk dibayangkan. Kisah demi kisah yang aku tulis dan kulukis. mungkin kalian sadari. Namun jika aku sudah tak ada lagi tulisan ini masih ada, dan mungkin kalian yang akan berganti mengingatku.

Aku ingin bersama tulisanku bisa berbagi. Aku ingin tulisanku mengingatkanku pada kalian. Aku hanya ingin berbagi sepenggal kisah atas diriku dan pengamatan masalah disekitarku yang aku temui. Mengolahnya menjadi sudut pandangku. Perlahan menyadari bahwa tak ada hidup manusia yang sempurna, bahkan untuk ukuran seorang putri raja. Merasakan setiap helai kebohongan dan penghianatan. mencoba mengartikan tawa dan tangis pada setiap wajah. Memikirkan masalah tanpa memikirkan solusinya. Melebih-lebihkan perasaan yang harusnya biasa saja. Kadang aku menulis menggunakan perasaan, kadang juga logika. tapi entah apa yang kugunakan saat menulis hal ini. persaan dan logika seolah tak bersatu hingga kudapati tulisan ini sangatlah abstrak untuk ukuran sebuah ekspresi. Tapi biarlah setidaknya aku telah mencoba mentransfer perasaanku lewat kata-kata. walau aku bukan pujangga atau penulis terkenal. Aku juga bolehkan menulis, Siapa tau nasib orang. mungkin aku akan jadi seperti para penulis itu dimasa depan. Entah berapa lama lagi. Semoga saja umurku cukup melewatinya.agar pengalaman itu bisa ku bagi dengan dunia.

inila aku.
beginilah caraku.
mungkin sedikit berbeda dengan dia dan kamu.
aku suka memintai kata,
merajut benang bengang aksara tanpa arti menjadi gulungan kain kisah tanpa makna.
kemudian menjahitnya menjadi pakaian siap guna untuk tutupi luka masa lalunya.

itu adalah sepenggal puisi dari kinanti setiawan.

1 komentar:

  1. Hormati & hargai teman-temanmu & bantulah mereka apabila sedang dlm kesulitan. Yakinlah nanti tuhanmu akan membuat orang 2 yg di sekitarmu mencintaimu & menolongmu ktk kamu membutuhkan pertolongan. Trims

    BalasHapus