Minggu, 03 Mei 2015

PENGANGGURAN YANG MAPAN

 


       Aku selalu iri sama pelukis yang dengan gampang menjual karya dan mendapatkan uang karenanya. Betapa sangat mudah keahlian meraka menghasilkan uang. Mereka dipercaya karena karya mereka sudah melalang buana ke berbagai penjuru tempat di tanah air, bahkan mungkin dunia. Akupun iri kepada semua orang yang bekerja sesuai dengan passion mereka. Belajar, bekerja, dan berkembang bersama hal-hal yang mereka cintai. Seni memberi mereka hidup dan hidup memberi mereka seni. Merekalah yang mempunyai pekerjaan paling enak didunia. Bagaimana tidak, mereka bekerja dengan mengerjakan hal-hal yang mereka cintai. Bukankah itu yang disebut pengangguran yang mapan? Saat pekerjaan menjadi hobi dan hobi menjadi pekerjaan. Itulah yang kusebut pengangguran yang mapan.

   Banyak orang yang kehilangan fokus dalam hidupnya. Mereka bekerja dengang mempertimbangkan berapa besar gaji yang mereka terima. Jika tidak sesuai maka mereka memutuskan untuk mencari pekerjaan lain. Oleh karenanya mereka sulit menemukan kecintaan terhadap apa yang mereka kerjakan. Karena keahlian timbul dari sesuatu yang kita fokuskan setiap saat. Fokus adalah kesetiaan mencintai apa yang kita kerjakan. Fokus membangun keahlian yang ada. Mencari apa yang masih kurang dan harus diperbaiki dalam pekerjaan kita. Agar kita menjadi satu-satunya orang yang bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik.

        Sedikit share nasihat dari Om Mario Teguh, fokus adalah pembangun keahlian. Orang yang berpindah-pindah pekerjaan, tidak bisa menjadi ahli dalam bidang apapun kecuali ahli masa percobaan. Orang yang tidah berfokus mempelajari dan melakukan sesuatu yang dicintainya, akan menjadi lemah didalam bidang yang seharusnya mudah baginya untuk menjadi ahli. Banyak sekali orang yang hidup dan pekerjaannya salah focus, sehingga kehidupannya lemah dan sangat rentan terhadap perubahan ekonomi dilingkungannya. Lebih baik melakukan satu hal sederhana dengan fokus kuat,  dari pada merasa keren melakukan banyak hal dengan setengah-setengah.

          Semoga aku anak muda yang masih belajar jadi mahasiswa dan masih belajar jadi guru ini, bisa melakukan satu hal kecil dengan fokus yang kuat. Mencintai apa yang aku fokuskan. Sehingga aku dapat menjadi ahli dibidangnya dalam usia muda. Karena pernah tercatat dalam sejarah. Masa lalu yang nyata, seorang pemuda berumur 21 tahun menaklukan ibukota Romawi sebelah Timur, Negara superpower, Kota Konstantinopel. Ya, kita semua tau Sultan Mehmed II Al-fatih. Semua orang pada saat itu meragukan kemampuan dan keinginan kuat anak muda ini. Tapi namanya juga anak muda, jangan pernah remehkan semangatnya. Dia akan berjuang sampai pedang memutus nadinya hanya mewujudkan tujuan hidupnya. Menaklukan konstantinopel. Semoga akupun bisa seperti itu. Menaklukan impian dan keahlian, seperti halnya dengan menakukan konstantinopel. aamiin

Haniyahsari- 4 mei 2015

1 komentar:

  1. Kamu pasti bisa... Tuntutlah ilmu yg baik sebanyak-banyaknya lalu cintailah ilmu tsb. Krn satu saat yg menyampaikan ilmu itu akan mati & ilmu itu akan selalu hidup berikan manfaat hingga hari kiamat nanti.

    BalasHapus