Aku selalu iri sama pelukis yang
dengan gampang menjual karya dan mendapatkan uang karenanya. Betapa sangat mudah keahlian meraka menghasilkan uang. Mereka dipercaya karena karya mereka
sudah melalang buana ke berbagai penjuru tempat di tanah air, bahkan mungkin
dunia. Akupun iri kepada semua orang yang bekerja sesuai dengan passion mereka.
Belajar, bekerja, dan berkembang bersama hal-hal yang mereka cintai. Seni
memberi mereka hidup dan hidup memberi mereka seni. Merekalah yang mempunyai
pekerjaan paling enak didunia. Bagaimana tidak, mereka bekerja dengan
mengerjakan hal-hal yang mereka cintai. Bukankah itu yang disebut pengangguran
yang mapan? Saat pekerjaan menjadi hobi dan hobi menjadi pekerjaan. Itulah yang
kusebut pengangguran yang mapan.
Banyak orang yang kehilangan fokus
dalam hidupnya. Mereka bekerja dengang mempertimbangkan berapa besar gaji yang
mereka terima. Jika tidak sesuai maka mereka memutuskan untuk mencari pekerjaan
lain. Oleh karenanya mereka sulit menemukan kecintaan terhadap apa yang mereka
kerjakan. Karena keahlian timbul dari sesuatu yang kita fokuskan setiap saat. Fokus
adalah kesetiaan mencintai apa yang kita kerjakan. Fokus membangun keahlian
yang ada. Mencari apa yang masih kurang dan harus diperbaiki dalam pekerjaan
kita. Agar kita menjadi satu-satunya orang yang bisa melakukan pekerjaan
tersebut dengan baik.
Sedikit share nasihat dari Om Mario Teguh, fokus adalah
pembangun keahlian. Orang yang berpindah-pindah pekerjaan, tidak bisa menjadi
ahli dalam bidang apapun kecuali ahli masa percobaan. Orang yang tidah berfokus
mempelajari dan melakukan sesuatu yang dicintainya, akan menjadi lemah didalam
bidang yang seharusnya mudah baginya untuk menjadi ahli. Banyak sekali orang
yang hidup dan pekerjaannya salah focus, sehingga kehidupannya lemah dan sangat
rentan terhadap perubahan ekonomi dilingkungannya. Lebih baik melakukan satu hal
sederhana dengan fokus kuat, dari pada
merasa keren melakukan banyak hal dengan setengah-setengah.
Semoga aku anak muda yang masih
belajar jadi mahasiswa dan masih belajar jadi guru ini, bisa melakukan satu hal
kecil dengan fokus yang kuat. Mencintai apa yang aku fokuskan. Sehingga aku
dapat menjadi ahli dibidangnya dalam usia muda. Karena pernah tercatat dalam
sejarah. Masa lalu yang nyata, seorang pemuda berumur 21 tahun menaklukan
ibukota Romawi sebelah Timur, Negara superpower, Kota Konstantinopel. Ya, kita
semua tau Sultan Mehmed II Al-fatih. Semua orang pada saat itu meragukan
kemampuan dan keinginan kuat anak muda ini. Tapi namanya juga anak muda, jangan
pernah remehkan semangatnya. Dia akan berjuang sampai pedang memutus nadinya
hanya mewujudkan tujuan hidupnya. Menaklukan konstantinopel. Semoga akupun bisa
seperti itu. Menaklukan impian dan keahlian, seperti halnya dengan menakukan
konstantinopel. aamiin
Haniyahsari- 4 mei 2015
Kamu pasti bisa... Tuntutlah ilmu yg baik sebanyak-banyaknya lalu cintailah ilmu tsb. Krn satu saat yg menyampaikan ilmu itu akan mati & ilmu itu akan selalu hidup berikan manfaat hingga hari kiamat nanti.
BalasHapus