Kamis, 05 Maret 2015

Aku mau berhijab, Tapi....

Akhir-akhir ini banyak sekali temen-temen yang sharing katanya mau berhijab syar'i.
Katanya terasa ada malaikat yang mengetuk pintu hati untuk segera belajar menaati Allah.
Ada yang lewat mimpi, ada yang ikut-ikutan teman, dan ada yang ingin ikut tren fashion.
Apapun alasannya itu adalah kabar baik yang menyenangkan.
Sayangnya dibalik itu ada sejuta kata 'tapi' yang mengikuti. 
"Aku serasa terketuk untuk berhijab syar'i, tapi aku kan kalo malem minggu jalan sama pacar, lalu apa kata orang nanti." 
Pernyataan salah satu yang sering aku dengar kebanyakan.
Sebenarnya dari pernyataan tersebut teman-temanku sudah tau mana salah dan benar, hanya saja masih abai pada kebenaran dan tetap nyaman pada kesalahan, iya apa iya?

Hijab syar'i, perintah wajib dari Allah yang tak ada keraguan lagi atas kebenarannya.
Tapi kata-kata Allah kalah sama kata-kata pacar yang bilang, "hijab syar'i nya setelah nikah aja, kan ngga enak kita masih pacaran terus kamu hijab syar'i gitu.apa kata orang nanti?" (lha udah tau gitu, kok masi pacaran?)
Haruskah diulangi, bahwa laki-laki baik pasti mendukung perubahan baik.
Laki-laki  yang bertanggung jawab, pasti menikahi tanpa beralasan "tunggu aku sampai siap".
Tanpa umbar janji, tanpa menyalahi aturan ilahi.

Dear teman-teman yang sudah mendapat panggilan untuk berhijab syar'i, kita semua tau bahwa hijab bukan pertanda aku sudah taat, melainkan pertanda aku ingin taat. 
Lalu kenapa lelaki kau jadikan alasan?
Apakah dia lebih berkuasa atasmu dari pada allah, tuhanmu? 
Hijab syar'i adalah pertanda perbaikan dirimu untuk allah.
Tapi kenapa lelaki yang katanya sayang dan cinta kamu malah menghalangimu untuk taat?
Coba pikir, kau terbutakan oleh cinta.
Kau takut kehilangan yang sebenarnya bukan milikmu.
Kau percaya janji yang belum tentu akan terwujud, sementara janji Tuhanmu yang sudah pasti malah kau abaikan.
Disemua alasanmu aku merasa sedih.
Aku kecewa, karena kepastia ilahi dikalahkan oleh satu mahluk yang katanya mencintaimu tapi melarangmu taat, dan parahnya kau malah mendengarnya.
Aku tak tau akan jadi apa aku nanti. 
Aku juga tau masih banyak yang perlu diperbaiki dalam diriku.
Entah akan istiqomah tetap dijalan ini atau yang lain.
Tapi yang pasti, aku hanya ingin sedikit berkontribusi memperbaiki kaum kita.
Kaum wanita yang akan menjadi awal kebangkitan islam ini.
Jika aku salah seperti yang engkau tuduhkan semoga allah mengampuniku.
Dan jika aku tidak, semoga allah mengampunimu.

Hijab itu pertanda kebaikan.
Sedikit share dari Ustadz Felix Siauw,

"kebaikan itu kebaikan, walau kecil mestilah didukung dan didoakan | yang baru mulai berhijab, disemangati agar syar'i, yang belum dibantu 
smile emotikon
karena bisa jadi senyuman kita, pujian kita, dukungan kita pada hijabnya | membuat dia istiqamah pada syariat dan ketaatan, baik-baiklah smile emotikon
amal itu setaraf dengan pemahaman, maka bantu yang baru hijrah pahami Islam | sabar, pelan-pelan, dulu kita belajar pun nggak mudah kansmile emotikon
setiap kebaikan itu dihargai, jangan dianggap tak bernilai | setiap kebaikan itu harus disyukuri, jangan lebih dulu dicaci maki smile emotikon
jadilah yang membantu kebaikan | jangan membuat orang ketakutan".




haniyahsari, 5 maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar