Sejak tahun 1924 akhir perang
dunia 1 kekhilafaan turki diruntuhkan. Tepatnya tanggal 29 mei, mimpi kaum
muslim didunia seolah jadi kenyataan. Perampasan tanah kaum muslim oleh
penjajah dimulai. Perampasan tanah yang disirami darah para syuhada untuk membebaskannya.
Berjuang syahid demi merebut tanah itu, ya tanah Palestina. Tanah yang sangat
berarti bagi tiga agama langit, yahud, nasrani dan juga islam. Tanah yang saat
ini terdapat penjara terbesar didunia. Ya, penjara bagi kaum muslim yang kapan
saja bisa dibunuh. Episode dari tahun ke tahun sejak 2009, 1300 orang syahid,
dan saat ini kembali terjadi. Zionis Israel akan membunuh satu generasi muslim
di Gaza.
Mungkin setelah Gaza, para zionis
itu akan kemari untuk menguasai tanah kita. Memperlakukan sama seperti apa yang
dilakukan terhadap anak-anak di Gaza. Bedanya disini tak kenal yang namanya
jihad fisabilillah. The largest state of moslem in this world, telah diperbudak
oleh demokrasi sehingga yang namanya jihad itu diperuntukkan seolah untuk
teroris yang melawan Negara.
Sekarang aku tanya, apakah
demokrasi sudah memberikan kesejahteraan dalam hidup dinegeri ini? Apakah
demokrasi yang kalian perjuangkan dapat kalian percaya? Usia 60 tahun lebih
kemerdekaan seharusnya sudah cukup menjadi saksi sejarah bahwa demokrasi itu
sama sekali tidak layak untuk sebuah Negara. Demokrasi adalah sistem tabu yang
diperkenalkan oleh manusia yang bermaksud menjadikan kekayaan dunia hanya pada
satu orang. Demokrasi menyebabkan sentralisasi kekuasaan. Dan dalam demokrasi,
satu suara presiden sama saja dengan suara preman.
Kenapa kita harus berdebat dengan
alasan demokrasi, sementara pembantaian di negeri kaum muslim mengatasnamakan
demokrasi?
Aku memang tak kenal mereka yang
berada di gaza dan akupun belum pernah menginjungi mereka digaris terdepan.
Tapi aku tau mereka sedang menjaga sesuatu yang sangat penting bagi agama ku
dan agama mereka. Mereka sedang menjaga tempat dimana Rasulullah naik kelangit
untuk menemui tuhannya. Ya, mereka sedang menjaga kiblat pertama kaum muslim,
Masjid Al- Aqso.
Seandainya aku bisa, aku akan
membawa semua orang untuk membantu mereka. Berada digaris terdepan menghadapi
prajurit Israel yang hanya berani bermain dengan bom dan menyakiti anak-anak.
Mereka tak lain hanyalah sekumpulan pengecut yang berseragam tentara.
Seandainya ada satu Negara dimana
kaum muslim bisa hidup berdampingan dengan agama lain seperti di Cordoba dulu.
Seandainya Sang Sultan masih mewariskan keberaniannya dalam penaklukan
Konstantinopel. Seandainya Thariq bin Ziyad kembali hidup dan menyerukan
penaklukan Eropa. Dan seandainya, aku bisa menjadi salah satu bagian dari
mereka. Ikut berkontribusi mendirikan Khilafah. Mungkin peradaban akan bergeser
dan semua yang mati akan kembali hidup. Serta janji Rasulullah akan kebangkitan
khilafah kedua akan segera terjadi.
Ya allah ijinkan aku mengambil
sedikit saja sisa dari perjuangan menegakkan kembali ajaranmu
Sedikit saja, setelah mati
rasanya aku ingin melihat saudaraku disana hidup tersenyum lebih nyaman
daripada saat ini
Walaupun aku harus mati demi
mempertahankan kalimatmu, ku harap kau berkenan membalasku dengan surga
Semoga kelak akan ada para Ghazi
dari generasi kami
Mereka bersatu menyerukan namaMu
La haula wala quwwata illa billah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar