Kamis, 11 Desember 2014

REMAJA PEDULI HIV AIDS


      Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Betapa penyakit mematikan ini merusak generasi muda di dunia dengan virusnya. Penyakit yang disebabkan virus HIV (Humman Immunodeficiency Virus) sukses membuat remaja kehilangan masa depan bahkan hidupnya lewat infeksi melalui kekebalah tubuh manusia.  Sejak pertrama kali ditemukan tahun 1978 sampai sekarang, HIV-AID tersebar di 381 (76%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah kasus HIV terus meningkat. Berdasarkan laporan Kementrian Kesehatan kasus HIV tahun 2007 sebanyak 6048 kasus dan tahun  2014 sebanyak 22.869 kasus. Jumlah kumulatif yang dilaporkan sampai dengan September 2014 sebanyak 150.296 kasus. Jumlah inveksi HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta sebanyak 32.782 diikuti Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, dan Bali.
Indonesia mengalami penderita AIDS terbanyak tahun 2012 yaitu 8.747 orang . Penderita AIDS tertinggi yaitu pada umur 20-29 tahun dan persentasi terbanyak pada laki-laki yaitu sebanyak 54%. Faktor risiko paling tinggi penyebab AIDS menurut Kementrian Kesehatan adalah heteroseksual diikuti homo-bioseksual, pehasun, transfusi darah, transmisi perinatal dan faktor lain yang tidak diketahui.  Jumlah tertinggi kasus HIV-AIDS berada di Papua yaitu 16.051 HIV dan 10.181 AIDS.
Sungguh disayangkan bila kita lihat data dari Kementrian  Kesehatan diatas. Didapat bahwa umur 20-29 tahun adalah penderita AIDS terbanyak. Padahal pada usia tersebut adalah usia produktif dimasa muda. Seharusnya digunakan untuk berjuang meraih impian, bukan malah terjebak dalam penyakit AIDS.  Tapi jika sudah terinveksi virus HIV atau malah terkena penyakit AIDS bukan cuma masa depan, tapi nyawa jadi taruhannya. Sedangkan bila kita lihat dari faktor penyebabnya, yang terbanyak menyebabkan AIDS adalah hetero seksual. Betapa pergaulan bebas begitu cepat menularkan virus ini dan merusak generasi kita.
Semua lapisan masyarakat harus berperan dalam mencegah HIV- AIDS. Terutama para remaja, mereka harus melek tentang bahaya penyakit ini. Mereka harus diberikan pendidikan tentang bagaimana cara pencegahan penyakit ini dan mengkampanyekan kepada remaja yang lain. Agar satu generasi bisa saling menjaga dan melindungi demi masa depan mereka. Salah satunya dengan memberikan sosialisasi tentang penyakit AIDS dilingkungan sekolah maupun tempat tinggal. Bukan hanya dari dampak negative, tetapi juga harus dimulai dari cara penularannya, dampaknya pemyakit tersebut dan juga cara penanggulangannya. Karena kurangnya sosialisasi juga menjadi salah satu penyebab penyebaran HIV AIDS.

Untuk itu kiranya kita sebagai remaja harus sama-sama memperbaiki kekurangan agar kegiatan sosialisasi dapat berhasil dan mengurangi penyebaran HIV AIDS. Kita harus memberikan dukungan kepada para penderita agar mereka punya semangat hidup lagi. Salah satu langkah nyata adalahn praktik dilapangan. Memberikan donasi kepada mereka, menyediakan tempat untuk menampung mereka, memberikan mereka dukungan agar punya semangat hidup lagi. Sekian artikel ini semoga langkah kecil kita membawa manfaat untuk para remaja dalam pengetahuan tentang HIV AIDS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar