Tanggal
1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Betapa penyakit mematikan ini
merusak generasi muda di dunia dengan virusnya. Penyakit yang disebabkan virus
HIV (Humman Immunodeficiency Virus) sukses membuat remaja kehilangan masa depan
bahkan hidupnya lewat infeksi melalui kekebalah tubuh manusia. Sejak pertrama kali ditemukan tahun 1978
sampai sekarang, HIV-AID tersebar di 381 (76%) dari 498 kabupaten/kota di
seluruh provinsi di Indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah kasus HIV terus
meningkat. Berdasarkan laporan Kementrian Kesehatan kasus HIV tahun 2007
sebanyak 6048 kasus dan tahun 2014
sebanyak 22.869 kasus. Jumlah kumulatif yang dilaporkan sampai dengan September
2014 sebanyak 150.296 kasus. Jumlah inveksi HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta
sebanyak 32.782 diikuti Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, dan Bali.
Indonesia
mengalami penderita AIDS terbanyak tahun 2012 yaitu 8.747 orang . Penderita
AIDS tertinggi yaitu pada umur 20-29 tahun dan persentasi terbanyak pada laki-laki
yaitu sebanyak 54%. Faktor risiko paling tinggi penyebab AIDS menurut
Kementrian Kesehatan adalah heteroseksual diikuti homo-bioseksual, pehasun,
transfusi darah, transmisi perinatal dan faktor lain yang tidak diketahui. Jumlah tertinggi kasus HIV-AIDS berada di
Papua yaitu 16.051 HIV dan 10.181 AIDS.
Sungguh
disayangkan bila kita lihat data dari Kementrian Kesehatan diatas. Didapat bahwa umur 20-29
tahun adalah penderita AIDS terbanyak. Padahal pada usia tersebut adalah usia
produktif dimasa muda. Seharusnya digunakan untuk berjuang meraih impian, bukan
malah terjebak dalam penyakit AIDS. Tapi
jika sudah terinveksi virus HIV atau malah terkena penyakit AIDS bukan cuma
masa depan, tapi nyawa jadi taruhannya. Sedangkan bila kita lihat dari faktor
penyebabnya, yang terbanyak menyebabkan AIDS adalah hetero seksual. Betapa
pergaulan bebas begitu cepat menularkan virus ini dan merusak generasi kita.
Semua
lapisan masyarakat harus berperan dalam mencegah HIV- AIDS. Terutama para
remaja, mereka harus melek tentang bahaya penyakit ini. Mereka harus diberikan
pendidikan tentang bagaimana cara pencegahan penyakit ini dan mengkampanyekan
kepada remaja yang lain. Agar satu generasi bisa saling menjaga dan melindungi
demi masa depan mereka. Salah satunya dengan memberikan sosialisasi tentang
penyakit AIDS dilingkungan sekolah maupun tempat tinggal. Bukan hanya dari
dampak negative, tetapi juga harus dimulai dari cara penularannya, dampaknya
pemyakit tersebut dan juga cara penanggulangannya. Karena kurangnya sosialisasi
juga menjadi salah satu penyebab penyebaran HIV AIDS.
Untuk
itu kiranya kita sebagai remaja harus sama-sama memperbaiki kekurangan agar
kegiatan sosialisasi dapat berhasil dan mengurangi penyebaran HIV AIDS. Kita
harus memberikan dukungan kepada para penderita agar mereka punya semangat
hidup lagi. Salah satu langkah nyata adalahn praktik dilapangan. Memberikan
donasi kepada mereka, menyediakan tempat untuk menampung mereka, memberikan
mereka dukungan agar punya semangat hidup lagi. Sekian artikel ini semoga
langkah kecil kita membawa manfaat untuk para remaja dalam pengetahuan tentang
HIV AIDS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar