Rabu, 17 Desember 2014

Just a Little Post



Aku akan melupakan rencanaku bekerja sebagai profesional di perusahaan manapun, aku akan berwirausaha!!!

Ya! Aku akan mengerahkan segala kekuatan dalam diriku. Aku akan perintahkan diriku dan mengatakan bahwa aku mampu! Aku akan mengalahkan keraguan, rasa takut, perasaan minder, dan menukarnya dengan keberanian. 
Aku bertekad akan sukses sebelum usiaku 30 tahun. Aku akan berusaha sekeras kerasnya!!!

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh

Selamat malam temen-temenku calon wirausahawan yang udah cape kerja dari pagi sampe sore terus dilanjutin ke kampus. Semua yang kita lakuin emang cape, tapi ngga bakal sia-sia. Kenapa? Karena anak muda emang harus gitu. Karena bukan cuma kalian doang para penghuni stikom yang lagi usaha buat kelarin masa kuliah. Tapi ribuan mahasiswa di ribuan kampus, bukan cuma di indonesia, bahkan seluruh planet *kalo ada* lagi sama-sama mengejar mimpi mereka jadi sarjana.

After all, setelah dibaca kalimat yang paling paling paling atas, kalian yang mau jadi para wirausahawan harus melupakan rencana kalian untuk menjadi profesional diperusahaan manapun. Karena bekerja sebagai apapun, habis-habisan sepanjang bulan dan tetep harus berhemat demi gaji yang mencukupi kebutuhan hidup, itu bukan ide bagus. Kalo hidup bisa dinikmati dengan kualitas lebih baik kenapa engga? Bukankah seharusnya setiap akhir bulan kita ngga perlu takut buat bayar ini dan itu, jika kita punya kepandaian?
Memang berhemat itu bagus buat kestabilan finansial. Tapi kalo berhemat secara terpaksa supaya gaji bisa eksis sepanjang bulan, bukankah itu kondisi yang tidak nyaman? Kalian pasti ngerasain. 
Nih yah, bekerja diperusahaan mapan itu memang aman bagi setiap orang. Gaji untuk gelar sarjana sekitar 5 juta rupiah. Tarolah untuk mencicil rumah 1 juta, motor 1 juta, ngasih orang tua 1 juta, bayar utang 1 juta dan buat biaya hidup kalian 1 juta. Jadi kalo kalian bekerja dengan rajin, ulet, dan tekun selama 15 tahun itu cuma dipake buat biayain hidup kalian secara minim dan melunasi hutang. Astaga...terus kapan mencapai kebebasan finansial? Kapan bahagiain orang tua? Kapan nikah? *eh

Begini, seandainya papa udah berumur 50 tahun dan aku 21 tahun. Jika aku baru selesai melunasi hutang selama 15 tahun berarti papa udah berumur 65 tahun dan aku baru bisa nabung pada usia 36 tahun. Kalo aku baru sukses melalui kenaikan jabatan diusia 40 tahun dan kenaikan gaji belun tentu banyak, maka aku baru bisa menyenangkan papa saat beliau berusia 70 tahun. Dan pada usia itu belum tentu papaku masih sehat dan bisa berjalan dengan lincah. Apa artinya aku bisa membawa mereka jalan-jalan keliling indonesia dengan kondisi fisik papa yang tidak mendukung?
Habislah!!

Kalian harus punya keinginan untuk membahagiakan orang tua kalian saat mereka masih dalam keadaan sehat dan relatif masih muda. Kalian bisa mencukupi hidup mereka, membeli semua kebutuhan mereka, dan mengajak mereka ke tempat-tempat yang mereka inginkan. Jadi kalo kalian mau mencapai keinginan tersebut, ngga ada pilihan lain selain kalian harus sukses diusia muda. Setidaknya sebelum usia menginjak 30 tahun. Dengan cara apa?

Kalian harus mengucapkan kalimat yang ada di bawah ini. Inget yah diucapin pake mulut, bersuara!! Kalo engga gue sumpahin badan kalian bau tujuh turunan!!! Inget bersuara, kalo engga biar tuhan yang bales.

Oke siap...
Mulai
"Aku akan melupakan rencanaku bekerja sebagai profesional di perusahaan manapun, aku akan berwirausaha!!!
Ya! Aku akan mengerahkan segala kekuatan dalam diriku. Aku akan perintahkan diriku dan mengatakan bahwa aku mampu! Aku akan mengalahkan keraguan, rasa takut, perasaan minder, dan menukarnya dengan keberanian. 
Aku bertekad akan sukses sebelum usiaku 30 tahun. Aku akan berusaha sekeras kerasnya!!!"

Oke terima kasih. Coba absen buat yang udah baca ini dengan ninggalin komen di bawah. Kalo ada manfaat disebarin, insyaallah pahala. Oia satu lagi.. Si "aku" dan "papa"-nya itu terinsipirasi dari Merry Riana, temen gue yang udah sukses duluan. Sekian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Haniyahsari, 17 desember 2014 , dirumah gue yang jalanannya agak sempit.

1 komentar: